Baduy Rentan Terbakar

Budaya Baduy memang pantas untuk di pertahankan... tapi jika budaya itu kerap menimbulkan bencana besar, apakah tetap pantas di lestarikan. Nyatanya sudah kesekian kalinya perkampungan Baduy kerap terbakar si jago merah akibat warganya kerap memasak tungku di atas balai depan rumah dengan menggunakan perapian kayu bakar.
Apakah ini memang budaya, ataukah hanyalah ego belaka. Namun yang pasti warga Baduy tetap tidak mau mendengarkan himbauan pemerintah walaupun desa mereka kerap di landa bencana. Mereka menganggap semua bencana merupakan takdir Tuhan, dan secara spiritual memang benar adanya.
Tapi jika itu merupakan hasil kelalaian manusia, bukankah kita masih mampu mencegah terjadinya bencana itu. Warga Baduy kerap memasak di sore hari di atas balai depan rumah sambil kumpul-kumpul bareng tetangga. Hanya dengan di lapisi tanah, warga menggunakan kayu kering dari hutan sebagai bahan bakar memasak, dan kayu itu di bakar di atas balai yang juga terbuat dari bahan "Bambu Kering".
Kampung Balingbing Desa Kanekes Baduy sudah menjadi contoh amukan si Jago Merah akibat budaya itu. Dimana pada tanggal 17 Maret 2009, sebanyak 88 Jiwa atau 26 Kepala Keluraga kehilangan rumahnya akibat bencana itu. Namun warga baduy masih tetap saja melakukan kebiasaan ini, termasuk warga Kampung Balingbing.
Yah... memang sudah seharusnya begitu barangkali... dan mungkin itu pun salah satu daya tarik Baduy, sebagai perkampungan karuhun Banten yang "MENOLAK" pengaruh dari luar.

Wisata Lebak Butuh Perhatian

Kekayaan alam yang dimiliki Lebak Selatan sangatlah berpotensi dalam rangka mendukung percepatan pembangunan Kabupaten Lebak. Dimana aset-aset daerah terutama di bidang wisata pantai mampu mendongkrak PAD dan nama baik Kabupaten Lebak. Namun saat ini aset tersebut terkesan terbengkalai dan tidak di kelola dengan baik sehingga potensi wisata lebak selatan pun selalu tertidur.

Beberapa pengamat perkembangan lebak menilai bahwa Pemkab Lebak telah menyia-nyiakan potensi terbesar Kabupaten Lebak, yaitu keindahan pantai Sawarna dan pantai Karang Taraje Kecamatan Bayah. Dua tempat tersebut memiliki keelokan nuansa pantai yang sangat luar biasa, namun pemkab nampaknya acuh terhadap potensi tersebut.

Mereka pun menambahkan, keindahan kedua pantai tersebut menjadi tidak menarik karena pantai tersebut tidak di kelola dengan baik. Padahal jika pengelolaannya di seriusi oleh pihak pemkab maka pariwisata lebak dapat mengungguli daerah-daerah lain yang ada di Provinsi Banten ini.

Sementara itu, Beberapa tokoh masyarakat Lebak Selatan mengatakan bahwa Lebak Selatan membutuhkan perhatian dari Pemkab Lebak. Dimana wilayah tersebut banyak sekali potensi dan aset yang harus dikembangkan.

Dimana Pantai Sawarna, Pantai Karang Taraje dan Pantai Bagedur sebenarnya aset besar di bidang wisata pantai. Namun pengelolaannya belum di seriuskan oleh pihak Pemkab Lebak. Oleh karena itu semoga kedepan pemkab akan lebih memperhatikan bahkan mendorong kemajua aset wisata pantai di Lebak Selatan.

kongkow Bareng di Alun-alun Multatuli

Buat yang tidak tahu akan pergi kemana jika sedang mencari tempat ber "Kongkow" ria bersama teman dan keluarga di waktu liburan ini, mungkin tidak akan salah jika anda mencoba untuk pergi ke Alun-alun Multatuli Rangkasbitung kabupaten lebak.
Betapa tidak, nuansa Alun-alun kebanggaan Kabupaten Lebak ini cukup menarik. Selain cocok untuk di pakai sebagai ajang refreshing keluarga terutama di malam hari, menjadi tempat gaul anak-anak muda pun, alun-alun ini cukup menjanjikan.
Di lihat dari segi Jajanan, segala macam bentuk makanan tersedia di alun-alun barat. di mulai dari bakar jagung hingga Jus Straubery khas Mr. Black ada di sini.
so... don't be hasitate... just try and enjoy..